Selasa, 22 Maret 2016

Nasdem: Ahmad Dhani Urus Musik Saja, Enggak Usah Cawe-cawe di Politik


Bakal calon gubernur DKI Jakarta yang juga Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra (kanan) bersama musisi Ahmad Dhani (kiri) saat menggelar pertemuan politik di kediaman Dhani di Jakarta, Jumat (4/3/2016). Dalam pertemuan tersebut, keduanya membicarakan persiapan dalam pencalonan serta mengaku akan saling mendukung di Pilgub 2017 mendatang.

JAKARTA, Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago mempertanyakan pernyataan Ahmad Dhani yang menyebut partai politik pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah penjilat.
Dia menilai, pernyataan tersebut menandakan Dhani tidak paham politik.
"Dhani itu urus musik saja. Enggak usah cawe-cawe di politik," kata Irma saat dihubungi, Rabu (23/3/2016).
Menurut Irma, Dhani harus belajar lagi bahwa dalam politik, tidak semua hal menggunakan pendekatan politik praktis, tetapi juga politik etis.
Ucapan Dhani yang menyinggung parpol itu, kata dia, sangat tidak etis.

"Susah kalau bicara sama orang yang enggak punya pendidikan politik," ujar Wakil Ketua Fraksi Nasdem di DPR ini.
Irma meyakini, dengan sikap yang ditunjukkan Dhani ini, dia tidak akan mendapat dukungan dari parpol mana pun untuk menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta.

"Lucu saja kalau ada yang dukung dia di politik. Kalau di musik, dia memang jago. Akan tetapi, tidak untuk jadi pemimpin masyarakat. Belum bijak bicara dan bertindak," kata Irma.
Ahmad Dhani sebelumnya mengatakan bahwa parpol yang mendukung Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 adalah partai penjilat. 
 "Partai yang menjaring Ahok adalah partai penjilat," ucap Dhani di kediamannya di Jalan Pinang Mas 3, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (21/3/2016).
Menurut Dhani, Ahok telah menekankan bahwa ia akan maju pada Pilkada 2017 melalui jalur independen. Karena itu, Dhani menilai, tak perlu lagi ada partai politik yang mendukung Ahok.
"Kalau sampai PKB menjaring Ahok juga, berarti PKB adalah partai penjilat," ucap Dhani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar