Selasa, 22 Maret 2016

Dialog Ahok dan Ibu Penjaga Taman yang Kesal Tamannya Diinjak Pendemo


Pekerja harian lepas dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Tuti, mengadu kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota, Rabu (24/3/2016). Tuti mengeluh karena tamannya terinjak-injak oleh pendemo.

JAKARTA, Begitu tiba di Balai Kota, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama langsung mendengar keluhan seorang pekerja harian lepas (PHL) dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Rabu (23/3/2016).

Ibu yang diketahui bernama Tuti itu merupakan petugas pemeliharaan jalur hijau jalan. Dia mengaku kesal karena jalur hijau yang dirawatnya dirusak dan diinjak-injak begitu saja oleh para pendemo, Selasa (22/3/2016).

Tuti memelihara taman di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Berikut dialog antara Basuki dan Tuti di Balai Kota, Rabu pagi ini.

Tuti (T): Iya, saya juga enggak demen (suka), Pak, tamannya diinjak-injak.

Basuki (B): Ibu enggak bisa foto?

T: Enggak foto waktu itu. Saya singkirin saja, (taman) saya udah diinjek-injekin.

B: Seharusnya foto dong mereka, biar (pelaku) bisa ditangkap. Kalau ada demo, mesti difotoin ya, Bu. Ibu ada HP enggak buat foto?

T: Enggak punya, Pak. HP saya lagi lowbat kemarin. Tuti pun memperlihatkan HP-nya kepada Basuki.

B: HP-nya jelek, masih yang enggak ada kamera. Ya sudah, kasih HP, nanti dikirim, Bu. Nanti kalau ada apa-apa, Ibu fotoin ya.

T: Iya deh, Pak. Makasih ya, Pak.

B: Sudah berapa lama ibu kerja?

T: 17 tahun, Pak.

B: Ibu sudah dapat (kartu) BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan?

T: Belum, saya belum dapat.

B: Gajinya sudah UMP (upah minimum provinsi)?

T: (Gaji) sudah UMP, ATM sudah punya, tetapi belum ada BPJS.

B: BPJS itu semua PHL harus dapat. Berarti Ibu yang urus taman (Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI). Nanti kami cek lagi.

Kemudian, mereka bersalaman, dan Basuki segera masuk ke dalam ruang kerjanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar