Belgia Mulai Perburuan Besar Pelaku Teror di Brussels

Ledakan di bagian pelaporan (check in) pesawat American Airlines di Bandara Brussels, Belgia, Selasa (22/3/2016) pagi.

BRUSSELS, Pemerintah Belgia mulai menggelar perburuan besar terhadap pelaku serangan bom di dua titik di Kota Brussels, Belgia, Rabu (23/3/2016).

Seperti diberitakan, Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggungjawab atasa serangan di bandara dan stasiun yang menelan 35 korban jiwa dan melukai ratusan warga lainnya.

Dua ledakan besar terjadi saat bom yang dibawa pelaku meletus di dalam areal keberangkatan Bandara Zaventem.

Beberapa saat setelah itu, aparat keamanan Belgia pun mengeluarkan foto-foto terduga pelaku pengeboman stasiun, yang sempat terlihat mendorong troli barang berisi bom.

Petugas keamanan saat ini memburu satu pelaku lain yang membawa bom ketiga, namun tidak meledak.

Helikopter-helikopter polisi pun terlihat melakukan penyisiran di kawasan kota usai penyerangan itu.

Pejabat kejaksaan setempat mengatakan, berdasarkan penyirisan di Brussels, ditemukan sebuah bom, bendera ISIS, dan bahan kimia di sebuah apartemen di Brussels.

Pelaku serangan terlihat menyasar target besar dengan serangan di Brussels ini. Serangan ini terjadi hanya beberapa bulan sejak serangan serupa yang menewaskan 130 warga di Paris, Perancis.

"Ini tragedi, hari hitam bagi kami," ungkap Perdana Menteri Belgia Charles Michel. Dia menyebut, serangan itu merupakan yang terbesar dalam sejarah Belgia. 

Meskipun menerapkan masa berkabung selama tiga hari, namun Michel menegaskan, Belgia tidak takut dengan serangan teroris yang disebutnya sebagai perbuatan pengecut.